Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

PUISI ENTAHLAH

Apa tujuanmu? kemana engkau menuju? aku tak tau, aku tidak harus tahu aku tidak mau tahu, aku tak perlu tahu hidupmu bukan hidupku malam hingar siang membakar hari yang temaram silakan kau jalani dengan caramu karena hidupmu adalah hidupmu lantas apa peduliku jalanmu bukan jalanku perjalanan yang kau tempuh itu dengan langkahmu aku sudah bilang itu bukan urusanku tak secuilpun kita seirama sumbang terdengar nyanyian rindu tapi sendu lalu kenapa aku tak letih dengan nada nada hampa ini yang haru kau tahu dan pahami dalam dalam karena selalu ada makna dibalik frasa beda entah bagaimana caranya

orang orang miskin (puisi WS RENDRA)

Orang-orang miskin di jalan, yang tinggal di dalam selokan, yang kalah di dalam pergulatan, yang diledek oleh impian, janganlah mereka ditinggalkan. Angin membawa bau baju mereka. Rambut mereka melekat di bulan purnama. Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala, mengandung buah jalan raya. Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa. Bayi gelap dalam batin. Rumput dan lumut jalan raya. Tak bisa kamu abaikan. Bila kamu remehkan mereka, di jalan kamu akan diburu bayangan. Tidurmu akan penuh igauan, dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka. Jangan kamu bilang negara ini kaya karena orang-orang berkembang di kota dan di desa. Jangan kamu bilang dirimu kaya bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya. Lambang negara ini mestinya trompah dan blacu. Dan perlu diusulkan agar ketemu presiden tak perlu berdasi seperti Belanda. Dan tentara di jalan jangan bebas memukul mahasiswa. Orang-orang miskin di jalan masuk ke dalam tidur malammu. Perempuan-perempuan bunga raya men