Luka tadi malam
masih tersisa
saat mencoba terbang
mengepaskan sayap sayap yang rapuh
kemarin...
ada ribuan bintang yang memintaku datang
ada purnama yang memaksaku menjadi cahaya
cahaya...
lantas aku terbang
kusentuh langit malam yang abu-abu
kita telah sama-sama melihat
lampu lampu yang menggelapkan mata kita
yang menjadi pemandu saat gelap
kemarin...
kulepaskan satu persatu sayap di hatinya
tak ada yang tersisa untukku
kupu-kupu terbang tak bersayap
dan jatuh di langit malam
lalu...
kudengar jiwaku menangis
saat kita tahu
tak ada lagi yang tersisa
sayang, ribuan bintang telah redup
dan purnama sudah lama tertidur
lampu-lampu itu kini tak bercahaya
aku dan engkau tak lagi menjadi cahaya
aku dan engkau tinggal luruh-luruh kelam
tapi masih ad setetes air mata yang kupunya
merapatlah ke dalam jiwaku
kita akan terbang dengan sayap air mata
bersujud ke hadapNYA
jika setetes air mata ini
mampu meyakinkanNYA
bahwa kita telah kembali tanpa sayap-sayap
kemarin, mungkin kita tak yakin akan terbang lagi
tak percaya bisa melihat matahari
ragu bisa menghirup udara shubuh
sayang....
metamorfosis itu bisa saja terjadi
pun pada kita
dan esok kita bisa terbang lagi
menjadi kupu-kupu yang terbang pagi
saat mencoba terbang
mengepaskan sayap sayap yang rapuh
kemarin...
ada ribuan bintang yang memintaku datang
ada purnama yang memaksaku menjadi cahaya
cahaya...
lantas aku terbang
kusentuh langit malam yang abu-abu
kita telah sama-sama melihat
lampu lampu yang menggelapkan mata kita
yang menjadi pemandu saat gelap
kemarin...
kulepaskan satu persatu sayap di hatinya
tak ada yang tersisa untukku
kupu-kupu terbang tak bersayap
dan jatuh di langit malam
lalu...
kudengar jiwaku menangis
saat kita tahu
tak ada lagi yang tersisa
sayang, ribuan bintang telah redup
dan purnama sudah lama tertidur
lampu-lampu itu kini tak bercahaya
aku dan engkau tak lagi menjadi cahaya
aku dan engkau tinggal luruh-luruh kelam
tapi masih ad setetes air mata yang kupunya
merapatlah ke dalam jiwaku
kita akan terbang dengan sayap air mata
bersujud ke hadapNYA
jika setetes air mata ini
mampu meyakinkanNYA
bahwa kita telah kembali tanpa sayap-sayap
kemarin, mungkin kita tak yakin akan terbang lagi
tak percaya bisa melihat matahari
ragu bisa menghirup udara shubuh
sayang....
metamorfosis itu bisa saja terjadi
pun pada kita
dan esok kita bisa terbang lagi
menjadi kupu-kupu yang terbang pagi
25 NOVEMBER 2009 (Sebuah puisi dari sahabatku mega)
Komentar
Posting Komentar