Wajah penuh guratan, tangan kesabaran
Lukisan sekian generasi merangkai
Masih ingin menikmati senyum dan tangis bahagia berpadu di rautmu
Saat satu per satu kau saksikan tiap fragmen di hidupku
Belum lunas ku tunaikan harapanmu
Tak jua beranjak rindu
karena rindu lajur tersemat dalam jiwa
Menjadi penguat langkah yang kadang terasa berat
Sama seperti kemarin
Aku tak mau memberatkanmu dengan air mata
meski kadang air mata tak terbendung dan meraung hingga seluruh dunia tau betapa ku lantah kehilanganmu
Lalu sepi
Hanya lantunan do’a yang mampu kupanjatkan
sebagai jembatan rinduku padamu sambil
Berharap Dia memelukmu erat
Hingga kita kembali bersama menjemput janji kehidupan yang abadi
Lukisan sekian generasi merangkai
Masih ingin menikmati senyum dan tangis bahagia berpadu di rautmu
Saat satu per satu kau saksikan tiap fragmen di hidupku
Belum lunas ku tunaikan harapanmu
Tak jua beranjak rindu
karena rindu lajur tersemat dalam jiwa
Menjadi penguat langkah yang kadang terasa berat
Sama seperti kemarin
Aku tak mau memberatkanmu dengan air mata
meski kadang air mata tak terbendung dan meraung hingga seluruh dunia tau betapa ku lantah kehilanganmu
Lalu sepi
Hanya lantunan do’a yang mampu kupanjatkan
sebagai jembatan rinduku padamu sambil
Berharap Dia memelukmu erat
Hingga kita kembali bersama menjemput janji kehidupan yang abadi
suatu pagi bersama nenek tercinta |
Komentar
Posting Komentar