Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”
Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air, ikan kecil itu mendadak gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai tahukah kamu dimana tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”
Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang sama, “Dimakah air?”
Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati.”
Kadang kita mengalami situasi yang sama seperti ikan kecil itu, sibuk kesana kemari mencari alamat namun yang kutemui bukan dirimu (loh kenapa jd ayu ting ting) mencari apa itu kehidupan dan kebahagiaan. Padahal ia sedang menjalaninya bahkan sedang melingkupinya sampai ia sendiri tidak menyadarinya
Nah, sebelum kita termasuk manusia yang gak sadar (pingsan donk) gak ada salahnya saling ngingetin ya kaaaan (alah syahrini).. coba sekali lagi lihat sekeliling deh, sekitar kita yang lo anggap selama ini bikin bête dan membosankan tapi tiba tiba hilang… Misal nih, adek2 lo yang bawel bin bawel, tapi coba betapa sepinya hidup lo tanpa mereka (eh gw banget kayakna) ataw kerjaan yang bikin hidup lo kaya penderita struk tapi lo juga ga sanggup bayangin kalo tiba tiba di PHK ataw udah bosen banget dengan status mahasiswa karna skripsi/tesis lo gak kelar kelar juga (bahkan punya ijasah S1,S2,S3,S4,S5 bukan jaminan hidup lo bakal bahagia). Apalagi merasa harus berhenti hidup karna si dia tiba tiba cuek ataw naksir orang lain (eaaaaaaaaa kelaut aja gih sana). Sekali lagi liat sekeliling lo dan kita hanya butuh lebih peka, lebih perhatian terhadap sekitar,, bukan melulu perhatiin diri sendiri, melihat semua dari berbagai perspektif bukan cuma dari kacamata kita sendiri yang bingkainya sarat ego (kaya host infortaiment gak sih bahasa gw?). Dan kita butuh HATI YANG LAPANG.. yessss,, bahagia itu hadir dari hati yang lapang, lapang untuk menikmati dan mensyukuri apa menjadi takdir kita. karena hidup bukan melulu masalah pilihan bukan masalah perjuangan tanpa henti henti kya lagu dewa, tapi hidup juga adalah bersyukur atas pencapaian hingga akhirnya mampu menikmati hidup yang sehidup hidupnya hidup….
HIDUP ULFALICIOUS!!! HIDUP BAROROHOLIC!!! HIDUP NUNUISME!!! HIDUUUUUPPPPP
*yang protes sama baris terakhir silakan bikin tulisan sendiri yang bisa media narsisme lo sendiri yak*
Senin, 4 Februari 2013
kantor saat mati lampu
Komentar
Posting Komentar