Langsung ke konten utama

Celoteh sebelum Bobo cantik

Semalem anaknya pak buhairy aidi yang selalu jadi tandem diskusi bebas gw bikin pernyataan menarik...  Dia bilang gini...  PEREMPUAN ITU LEBIH MENAKUTKAN DARI MACHIAVELLI DAN LEBIH POLITIS DARI POLITIS YANG PALING POLITIS SEKALIPUN'

Entah ni anak lagi frustasi menghadapi perempuan mana lagi,, mengingat banyak sekali perempuan yang dia hadirkan dalam hidupnya dan tak kunjung menemukan satu yang sesuai dengan harapan selangitnyaa...

Dengan tenang gw jawab pernyataan doi...  "EMANK,,,  MAKANYA GW GAK PERNAH NAKSIR APALAGI JATUH CINTA SAMA PEREMPUAN', Eyke masih normal Keleus..  Dan dia masih kalut Dengan pemikirannya sendiri...  Body amat lah yaaah *teman macam apa aku ini*

Betewe gw lagi suka selfie masaaaaa'

Hedewww..  Apdet via smartphone jadi gak bisa pamer potong selfie aku seharian ini...  Poto phenomenal yang bikin Meer mau muntah..  Hueeeeks

Baiklah sudah dulu yah ocehan malam ini..  Bosok lanjut lagi dengan bonus foto Tentunya geng..  Yuk dadah babayy



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEHARIAN DI SURABAYA

Assalamualaikum, hula gengs,, mau lanjutin nih cerita maratorn trip surabaya - banyuwangi - bali lanjutan Postingan sebelumnya, Akhirnya gw tiba di bandara Juanda dan disana sudah ada mba Y dan dek A Karena pagi masih jadi destinasi pertama tempat kami adalah sarapan di soto kudus kedai taman. Disana kami sarapan sambil ngobrolin agenda perjalanan dan update kabar masing masing karena pertama kalinya bisa berkumpul setelah berbulan bulan hanya bersua melalui gawai Foto saat tunggu makanan Setelah sarapan kami bergegas ke destinasi berikutnya, yaitu rumah sampoerna tapi saat tiba di lokasi ternyata sedang tutup, jadi kami ganti tujuan ke alun alun bawah tanah.  Alun alun sedang ada pameran fotografi serta sejarah café simpang kehidupan kaum expatriat, jadi gw R dan mba Y bisa numpang foto disana, setelah keliling kami memutuskan untuk minum es cream zangradi, lokasinya tinggal nyebrang dari alun alun, disana makan es cream sambil menunggu. di atas alun alun bawah tanah di dalam alun alu

CORDOVA

Cordova…oh…Cordova… Istana singa telah jadi museum Mesjid Abdurrahman tinggal puing-puing Universitas castilia telah jadi biara Semua…semua kegemilangan telah lenyap Tuan tahu mengapa ini bisa terjadi… Ini terjadi akibat perpecahan… Perpecahan pemimpin Islam Kini tinggal kisah…kisah Andalusia Segagah Islamiyah hanya satu…satu bukan dua Yaitu bersatu…sekali lagi bersatu TAUHID… IJTIHAD… Kami tidak ingin Indonesia menjadi andalusia Penuh kisah biadabil ambisius Menggadai-gadaikan umat pada segelintir pedagang Mengkotak-kotakkan umat berfirqah-firqah Lalu mengadu mereka penaka domba Aku rindu pada binaan rumah tangga Islam Indonesia Satu Ukhuwah…Satu Shaff…Satu Komando…Satu cita-cita Pembawa Nama ALLOH yang kekal dalam sejarah Hidup Persatuan Muslim…Hidup Persaudaraan Muslim LAILAHAILLALLAH…MUHAMMADURRASULULLAH Karya: Alm. H Yunan Helmy Nasution diatas adalah puisi kesukaan nyokap gw, beliau hapal mati ni puisi.. tapi akhir2 ini suka lupa, akhirnya gw ini

lepas masker

Semalam ramai tentang keputusan pak pres tentang saat ini boleh melepas masker di area outdoor Mendengar keputusan itu campur aduk rasanya, tahun ke 3 masa pandemi bener bener merubah banyak hal  Setelah informasi tersebut, gw chat sahabat sahabat (karena lebih dari 1 orang) sekaligus tetangga dan jawabannya sama "belum siap buat lepas masker, udah nyaman begini"  Rina berkomitmen untuk tetap memakai masker sedangkan Diah masih butuh waktu buat adaptasi lagi, klo gw sih waaah jujur gak betah udah pake masker, nasib hidung minimalis (baca : pesek)  Sama seperti awal peraturan bahwa kita harus memakai masker, rasanya masih ga percaya harus kemana mana pakai masker tapi ternyata dapat dilalui, sekarangpun aturan untuk boleh melepas masker masih bikin ga percaya atau mungkin seperti kata Diah  Masih butuh waktu buat adaptasi, padahal pandemi gak pernah mau nunggu kita adaptasi