Langsung ke konten utama

Sereun Taun di Ciptagelar (Bag. 2 Sehari di desa SINAR RESMI)



Menyambung post sebelumya. 

Desa Sinar Resmi sendiri bisa ditempuh dengan kendaraan biasa, akses jalan pun mulus beraspal, gw sendiri gak melihat kendaraan umum untuk kesana sih, sinyal bagus dan banyak warung warung yang dikelola warga desa. meski begitu semuanya tetap bisa menjaga kelestarian desa adat dan tradisi nenek moyang mereka dalam bidang pertanian. HEBAT sih menurutku. oh iya, nanti mobil kami dititip disini begitupun barang barang bawaan. jadi nanti yang dibawa ke desa Cipta Gelar hanya yang penting saja. 

Sampai di Sinar Resmi, kami melapor diri di Imah Gede, kasepuhan, Imah Gede merupakan rumah induk sekaligus central dari kegiatan desa itu. Kasepuhan Sinar Resmi sendiri dipimpin oleh Abah Asep Nugraha, yang selanjutnya kami panggil Abah.  Kami berkenalan dengan Abah dan Ambu untuk minta ijin untuk berkegiatan siang sampai sore di desa itu. Abah sungguh bersahaja menyampaikan banyak hal seputar nilai nilai kehidupan yang diwariskan leluhurnya dan usaha usaha seluruh kesatuan adat Banten Kidul untuk terus manjaga nilai tersebut di era gempuran masa dan teknologi.
Setelah numpang sarapan di Imah Gede, kami diantar menuju Home stay (rumah warga lokal) untuk istirahat sebentar dan mandi. tak lupa kami mengambil foto di tangga depan pintu masuk Imah Gede. 

 Abah ditengah yang memakai baju hitam
Persis di depan kasepuhan ada panggung lengkap dengan peralatan musiknya, kalau ada acara adat baru difungsikan, selain itu juga ada alat penumbuk padi yang disebut lisung, alat ini sampai sekarang masih digunakan. menurut abah mengolah padi masih ditumbuk manual belum pakai mesin, makanya nasi disana rasanya  masih khas dan masih ada serat serat gabahnya. 

gw penasaran, coba mau numbuk tapi gak ada gabahnya.. hiks..
Setelah agak siang gw dan temen temen RIM menuju SD Sirna Resmi (nama desa nya Sirna Resmi) untuk ngadain semacam kelas cita cita dan campaign masalah kebersihan dan pentingnya cuci tangan. 
perjalanan ke SD Sirna Resmi, nanjak ke atas.. khaaan maeeeen 

Sampe di SD kita mulai kegiatan, seneng deh adek adek disana sangat antusias, kami semua happy 


ini tim kesehatan sedang campaign masalah kesehatan

adek adek SD Sirna Resmi

foto setelah kegiatan


Diperjalanan pulang kita ketemu sama adek adek SD Sirna Resmi, cerita tentang keseharian mereka, jarak yang harus ditempuh untuk kesekolah, pekerjaan orang tua mereka. sebelum berpisah kami sempat berfoto di bawah pohon rindang yang super adem


Diperjalanan pulang, sebelum berpisah sama adek adek, duh mereka tuh sungguh ramah dan cantik cantik
Setelah kelar berkegiatan di SD Sirna Resmi kami kembali ke homestay untuk bersiap siap melanjutkan perjalanan ke desa cipta gelar, karena nanti sore acara sudah dimulai. sepanjang jalan kami sibuk berfoto foto, terlalu excited dengan pemandangan alamnya.




Dibelakang adalah homestay kami, terbuat dari kayu dan bambu yang bersih dan nyaman, toiletnya juga udah ada, sistem sanitasi udah dibangun oleh beberapa mahasiswa yang KKN disana beberapa tahun lalu 


Perjalanan menuju homestay. Seru kan!!


Sekitar jam 1 siang, gw membawa barang secukupnya untuk menginap di cipta gelar, dan berkumpul kembali di kasepuhan untuk makan siang dan melanjutkan perjalanan. 

Di Imah Gede sendiri masih menggunakan cara tradisional untuk memasak nasi yaitu dengan tungku dan dandang  lalu didinginkan dengan cara di akeul. 






Sekian kegiatan seharian di desa Sinar Resmi. 

lanjut next post yah



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CORDOVA

Cordova…oh…Cordova… Istana singa telah jadi museum Mesjid Abdurrahman tinggal puing-puing Universitas castilia telah jadi biara Semua…semua kegemilangan telah lenyap Tuan tahu mengapa ini bisa terjadi… Ini terjadi akibat perpecahan… Perpecahan pemimpin Islam Kini tinggal kisah…kisah Andalusia Segagah Islamiyah hanya satu…satu bukan dua Yaitu bersatu…sekali lagi bersatu TAUHID… IJTIHAD… Kami tidak ingin Indonesia menjadi andalusia Penuh kisah biadabil ambisius Menggadai-gadaikan umat pada segelintir pedagang Mengkotak-kotakkan umat berfirqah-firqah Lalu mengadu mereka penaka domba Aku rindu pada binaan rumah tangga Islam Indonesia Satu Ukhuwah…Satu Shaff…Satu Komando…Satu cita-cita Pembawa Nama ALLOH yang kekal dalam sejarah Hidup Persatuan Muslim…Hidup Persaudaraan Muslim LAILAHAILLALLAH…MUHAMMADURRASULULLAH Karya: Alm. H Yunan Helmy Nasution diatas adalah puisi kesukaan nyokap gw, beliau hapal mati ni puisi.. tapi akhir2 ini suka lupa, akhirnya gw ini...

sketsa duka

30 april 2011 Jam 12 siang, sahabatku mega yang   5 bulan ini menjadi belahan jiwamu sebagai istri menelponku, tidak riang seperti biasanya.. dia menangis, suaranya mencoba tegar mengabarkan kalau kau kecelakaan semalam dan sekarang diruang ICU RSUD Hasan Sadikin bandung lalu meminta do’a agar semuanya baik baik saja. Di ujung telepon aku hanya bisa menguatkan dan memintanya sabar juga tak lupa mengabarkan teman teman yang lain…. Bakda dzuhur.. kasih yang saat itu sedang hamil 5 bulan menelpon, mengajak ke bandung untuk menemuimu, katanya hari jum’at kemarin di kantor kasih melihatmu tidak seperti biasa yah tidak seperti biasanya. Sepulang kerja bakda magrib akhirnya aku, kasih dan ka ichsan (suami kasih) berangkat ke bandung, ke rumah sakit tempat kau dirawat kang. Skitar jam 10 malam kami sampai dan mendapati mega yang sudah sembab dan terlihat letih duduk di kursi tunggu lantas memeluk menyambut aku dan kasih sambil berbisik lemah “ maafkan akang kalau ada salah ” “ i...

kentut momen

halo gengs.   Jadi dulu awal gw kerja di suatu perusahaan, gw mengalami kesulitan untuk berkomunikasi sama seorang senior. Padahal beliau adalah satu satunya orang yang bisa gw tanya ini itu, orangnya serius banget dan sudah seminggu gw cari cela untuk nemu formula komunikasi yang enak. bukan sekedar urusan kerjaan normatif, yang Cuma bisa gw jawab “ini mba” “siap mba” “baik mba” “noted mbak” sampai akhirnya pasrah yaudah lah. Nasib gw bergulat dengan pikiran gw sendiri dengan frustasi Hari ke 8 masuk minggu ke 2 di tempat itu saat gw mulai terbiasa dengan metode komunikasi seperlunya, tiba tiba suatu peristiwa terjadi. Kebetulan hari itu mesin fotokopi kami rusak dan memanggil teknisi, selesai service dilakukan, mba senior lantas memeriksa si mesin fotokopi dan terdengar jelas *preeeeeeet* suara kentut yang jelas darimana asalnya, si mba yang sedingin kulkas ini kelepasan kentut. saat itu ada tukang service dan gw yang lagi duduk fokus menatap layar. Si mba menutup mal...